Pages

Monday, March 17, 2014

Analisi HYSYS : Perubahan Discharge Kompresor

I. Analisis Perubahan Tekanan Discharge Kompresor
Peningkatan tekanan pada discharge kompresor menyebabkan kenaikan temperature pada stream inlet kondenser. Hal ini dikarenakan kenaikan tekanan pada discharge mengakibatkan kenaikan jumlah massa refrigerant yang harus dikompresikan oleh kompresor seluruh system. Dengan kata lain beban kerja kompresor menjadi bertambah besar sehingga temperature discharge kompresor meningkat. Selanjutnya kenaikan temperature pada discharge kompresor menyebabkan kenaikan temperature inlet pada condenser. Naiknya temperature pada condenser akhirnya mempengaruhi temperature pada evaporator yang kemundian juga naik. Berubahnya nilai temperature evaporator mengakibatkan perubahan terhadap besarnya kalor yang diserap oleh evaporator dari condenser. Kapasitas refrigerasi merupakan fungsi dari aliran masa dan efek refrigerasi. Tetapi kenaikan besarnya kapasitas refrigerasi ternyata lebih dipengaruhi oleh laju aliran massa.            
Diagram diatas adalah ilustrasi dari perbandingan perbedaan tekanan dengan asumsi pressure drop neglected, fase refrigerant yang keluar dari condenser telah berfase cair. Jika digambarkan pada PH diagram dapat terlihat jika semakin rendah nilai tekanan maka efek refrigerasi semakin besar. Beberapa plotting pada beberapa siklus refrigerasi pada PH diagram menunjukkan beberapa hal diantaranya semakin rendahnya tekanan maka efek refrigerasi (A) yang dapat dihasilkan pun semakin besar; temperature discharge, condenser dan suction pun mengalami penurunan. Sedangkan untuk kerja kompresor (B) dapat terlihat bahwa semakin rendah tekanannya semakin besar nilai kerja kompresor yang dibutuhkan. Dengan menurunnya tekanan maka garis A akan semakin panjang atau efek refrigerasi semakin besar naming diikuti dengan garis B yang semakin melebat ke kanan atau kerja kompresor yang semakin besar. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tingginya nilai tekanan discharge pada kompresor menyebabkan besarnya duty kompresor yang semakin naik. Besarnya duty kompresor tersebut berpengaruh terhadap power yang harus di supply untuk dapat melakukan siklus refrigerasi dalam pendinginan dan pencairan gas alam. Semakin besarnya tekanan tapi menghasilkan produk dengan jumlah yang sama menyebabkan proses berjalan tidak efisien. Dimana input dan output yang didapatkan tidak sebanding. Sebaliknya jika tekanan pada discharge kompresor terlalu kecil akan menyebabkan temperature cross. Dimana refrigerant yang seharusnya temperaturenya lebih rendah menjadi lebih tinggi sehingga tidak bisa melakukan fungsinya sebagai pendingin. Sehingga diperlukan beberapa kali percobaan input data tekanan discharge kompresor untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi dan tidak terjadi temperature cross untuk menentukan tekanan yang beroperasi secara optimum dalam proses pendinginan dan pencairan gas alam melalui simulasi hysys.                
II. Analisa COP
COP merupakan fungsi dari kapasitas refrigerasi dan kerja kompresor. Sedangkan kerja kompresor sendiri dipengaruhi oleh tekanan discharge kompresor. Semakin besar tekanan discharge kompresor maka kerja kompresor akan semakin besar. Semakin besar kerja kompresor maka nilai COP akan semakin kecil. Jika definisi COP adalah efek pendinginan yang termanfaatkan dibandingkan terhadap kerja yang harus kita berikan, maka sudah pasti kita berharap COP yang dipunyai dari sistem kita adalah sebesar-besarnya. Diketahuinya nilai COP dapat menjadi suatu pertimbangan bagi konsumen untuk mengoperasikan alat yang ada. Apabila ingin melakukan penghematan daya listrik sebaiknya mengoperasikan pada keadaan COP tertinggi tetapi bila yang diinginkan adalah nilai temperature evaporasi untuk menjaga suatu produk maka sebaiknya dioperasikan pada tekanan rendah yang dapat mencapai nilai temperature evaporasi paling rendah.   Untuk lebih lengkapnya download hysys analisis  

No comments:

Post a Comment