Pages

Thursday, May 22, 2014

Perubahan Fasa dan Diagram Fasa

Dew point didefinisikan sebagai tekanan dan temperature spesifik yang dimana campuran gas alam mulai berubah fase. Jika temperature dari campuran gas alam turun sedangkan tekanannya konstan, temperature dimana hidrokarbon mulai terkondens dari fase gas menjadi fase liquid merupakan temperature dew point hidrokarbon. Jika tekanan dari gas alam naik sedangkan temperaturnya konstan, tekanan dimana hidrokarbon mulai terkondensasi merupakan tekanan dew point hidrokarbon. Water vapor dew point adalah kondisi tekanan dan temperature dimana uap air mulai terkondens dari campuran. o Normal Dew Point Kondensasi terjadi jika tekanan naik ada temperatur konstan, atau temperatur turun pada tekanan konstan. Pada gambar terjadi di titik D-E. o Retrograde Dew Point Kondensasi terjadi jika tekanan turun pada temperatur konstan atau temperatur naik pada tekanan konstan. Pada gambar terjadi di titik B-C-D.
 1   
Sedikit perubahan pada tekanan selama proses sampling , bagaimanapun akan menyebabkan komponen spesifik terkondens menjaid liquid, merubah komposisi dari fase gas dan berpotensial mendistorsi komposisi sample. Hidrokarbon dew point merupakan salah satu property yang dianggap penting dalam sampling gas alam. Jika temperature sample turun hingga dibawah temperature hidrokarbon dewpoint , kerugian yang signifikan dalam konten hidrokarbon dapat terjadi, sehingga kesalahan dalam laju aliran volumetrik, nilai kalor dan sifat gas dihitung lainnya. Retrograde condensation merupakan karakteristik dari gas alam yang harus dipertimbangkan baik saat sampling aliran gas alam dan ketika merancang sistem pengambilan sampel gas, karena berbagai tekanan dan suhu dari kurva retrograde dew point dapat ditemui selama proses umum sampling.
2   Kondensasi retrograde terjadi jika tekanan diturunkan atau suhu dinaikkan. Pada saat sampling, proses ini terjadi ketika sampel dilewatkan pada throttle valve (proses 1 ke 2). Fungsi valve tersebut adalah dengan cara menurunkan tekanan (throttling) yang juga mengakibatkan penurunan suhu dan kondensasi terjadi di jalur sampel menuju ke titik pengambilan. Untuk menghindari kondensasi, maka dalam proses 1 ke 2 ditambahkan heat trace (proses 1 ke 3) untuk menaikkan suhu sehingga garis operasinya bergeser ke kanan dan fase sampel tetap dalam fase gas. Kondensasi normal terjadi jika tekanan dinaikkan atau suhu diturunkan. Pada saat sampling, proses ini terjadi ketika sampel dimasukkan ke kontainer dan terekspos pada kondisi ambient (proses 4 ke 5). Ketika terekspos pada kondisi ambient, suhunya turun dan berada di bawah suhu dew point sehnigga terjadi kondensasi dalam kontainer. Untuk menghindari kondensasi, maka dalam proses 4 ke 5 ditambahkan pig tail untuk memindahkan kondensasi ke ujung pig tail sehingga kondensasi terjadi jauh dari kontainer.

No comments:

Post a Comment